- I. FUNGSI MUSIK
- 1. Fungsi Musik pada Zaman Prasejarah
Musik pada zaman prasejarah sangat erat hubungannya dengan
magis, yaitu
berupa kegiatan upacara-upacara religious, upacara-upacara mistik,
seperti penyembuhan orang yang sakit, usaha membunuh binatang buruan,
persembahan sesajen di tempat –tempat yang di anggap keramat.
Peninggala-peninggalan manusia manusia primitif berupa musik pada zaman
ini tidak banyak diketahui. Meskipun demikian, berdasarkan bukti
peninggalan yang sangat terbatas, dapat diketahui bahwa pada masa ini,
sudah terdapat musik dalam bentuk nyanyian-nyanyian yang meliputi dua
jenis, yaitu :
- Nyanyian untuk Iringan Tari pada saat Upacara
Dalam nyanyian ini terdapat perpaduan yang kuat antara
lirik/kata-kata, iringan tetabuan dan tari dengan irama sehingga
menimbulkan kekuatan gaib. Pada saat penyanjiannya disertai dengan
mengucapkan kata-kata sakral dengan tujuan memuja roh-roh yang ada di
sekelilingnya. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan akan mendapat
keberkahan dalam kehidupannya. Mereka yakin sepenuhnya bahwa roh-roh
yang mereka sembah akan mengabulkan segala hal yang meraka minta, baik
yang berkaitan dengan masalah pertanian, peternakan, kesehatan,
keselamatan, maupun perjodohan. Melalui nyayian-nyayian sebagai iringan
tari itulah, mereka menyampaikan permohonannya kepada roh para
leluhurnya dan biasanya dilakukan oleh beberapa orang secara bersamaan.
- Nyanyian untuk Iringan Kegiatan Bekerja
Pada saat melakukan sebuah pekerjaan, seperti membajak sawah atau
menanam padi, nyanyian magis pun bisa diperdengarkan. Nyanyian tersebut
dimaksudkan untuk memerikan dorongan kepada mereka yang sedang bekerja
agar bersemangat dan serentak dalam menjalankan pekerjaannya. Disamping
itu, nyanyian-nyanyian tersebut dimaksudkan untuk memberi pengaruh pada
bidang garapan yang dikerjakannya. Misalnya, nyanyian pada saat menanam
padi diyakini dapat memberi sugesti bagi kesuburan tanaman padi
olahannya. Kegiatan menanam tidak hanya diiringi nyanyian saja tetapi
diiringi juga bunyi alat-alat tetabuhan.
Di beberapa daerah di Indonesia, sampai sekarang kegiatan
ini masih dipertahankan keberadaannya sesuai dengan adat istiadat daerah
setempat yang masih tetap dilestarikan sebagai aset budaya bangsa.
Musik atau seni suara yang dianggap memiliki kekuatan gaib harus
dimainkan secara khidmat dan cermat. Keadaan tersebut terlihat dari
aspek-aspek berikut :
1) Irama, yaitu aksen-aksen musik yang dimainkan pada alat-alat
tetabuhan yang bunyinya kuat. Bunyi tersebut diantaranya bunyi gendering
dan kentongan.
2) Aturan penyajian, yaitu aturan yang mencakup berapa kali musik
tersebut harus dimainkan untuk tujuan apa musik tersebut disajikan dan
apa fungsinya.
- 2. Fungsi Musik pada Zaman Klasik
Istilah zaman klasik yang berhubungan dengan
perkembangan musik merupakan penjelasan sebuah kurun waktu tertentu pada
masa lampau yang berhubungan dengan fungsi musik pada masa itu. Musik
klasik adalah musik masa lampau yang memperlihatkan tata tertib
penyajiannya.
Di dunia Barat, kita mengenal adanya beberapa periodisasi
perkembangan musik setelah zaman pra-sejarah, yaitu zaman Abad
Pertengahan, zaman Renaisance, zaman Barok dan Rokoko, zaman klasik,
zaman romantic, serta zaman modern. Sedangkan di bagian timur, khususnya
di Indonesia, tidak terdapat periodisasi perkembangan musik daerah
seperti di Barat. Hal ini karena pada umumnya para pencipta music
(tradisional) tidak di kenal masyarakat atau di sebut
anonym. Dengan
demikian, hal tersebut membuktikan bahwa terdapat perbedaan kultur yang
sangat mencolok di du belahan dunia tersebut yang sekaligus menjadi
pemisah antara keduanya.
Di timur, khususnya di Indonesia, para pencipta musik
trdisional pada umumnya memandang dunia musik selalu berkaitan dengan
ajaran etika, moral, agama, dan kepercayaan. Oleh karena itu, musik
selalu difungsikan sebagai:
- Media untuk mencapai terwujudnya nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam ajaran – ajaran tersebut.Untuk mencapai hal tersebut,lirik yang di
jalin dalam rangkaian melodi lagu menjadi sangat penting karena
didalamnya mengandung pesan-pesan tertentu sesuai dengan ajaran apa yang
ingin disampaikan penciptanya.
- Identitas dari suatu kebudayaan dan peradaban tertentu yang merupakan warisan sejarah secara turun temurun.
Lain halnya dengan di Barat, karya-karya musik yang diciptakan para
komponisnya menunjukan identitas dari periodisasi perkembangan musik itu
sendiri. Berbicara zaman barok, maka kita harus mengakui peran J.S
Bach, Haendel; W.A. Mozart, dan hayden selalu dikaitkan dengan
perkembangan musik pada zaman klasik. Sementara itu, Schuman, Chopin,
Derlios, dan wagnes sangat berperan dalam memberi warna musik pada aman
Romantik.
- a. Pengagungan Kebesaran Tuhan
Pada zaman Barok, seperti J.S Bach meyakini bahwa keagungan
musik hanya bisa dihubungkan dengan kebesaran Tuhan. Manusia dan alam
bukanlah persoalan baginya karena keduanya merupakan Takdir Tuhan, dan
musik yang diciptakannya merupakan sarana pengabdian dalam upaya
mengagungkan kebesaran Tuhan. Begitu pun yang terjadi pada zaman klasik.
- b. Penyadaran Diri
Manusia harus berdiri pada proporsinya dan alam sebagai
cerminnya. Hal ini merupakan gambar dari upaya menciptakan keseimbangan
antara manusia dengan lingkungannya sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Dengan kata lain, manusia harus dapat menahan diri, menjaga
keseimbangan lingkungan, dan tetap bersikap objektif dalam segala
tindakan dimana alam difungsikan sebagai gurunya. Karya-karya W.A.
Mozart pada zaman klasik adalah bukti dari upaya menciptakan tersebut.
- c. Mengungkap Rahasia Hidup
Di antara manusia dan alam diyakini bahwa sesungguhnya
terdapat sebuah kekuatan besar, yaitu hidup manuisia. Manusia dengan
segala akal budi dan nalurinya harus menyatakan dirinya bebas dari
ikatan-ikatan yang membelenggunya. Keadaan ini berlangsung pada zaman
Romantik yang ditandai dengan lahirnya karya-karya musik yang
mencerminkan sebuah usaha mencari sesuatu yang belum terjawab,
membayangkan yang tidak ada, menjadikan khayalan menjadi kenyataan,
membongkar batas-batas untuk meraih sebuah kebebasan. Karya-karya musik
Beethoven, Schubert, dan Schuman merupakan wujud dari kegelisahan mereka
dalam mengungkap rahasia hidup.
- 3. Fungsi Musik pada Zaman Modern
Periode zaman modern dimulai pada tahun 1900-an sampai sekarang. Pada
periode ini, telah terjadi perubahan kebudayaan manusia secara drastis
dari zaman-zaman sebelumnya. Hal yang mempengaruhinya adalah hasil
penemuan para ahli pada zaman ini, seperti energi listrik, mesin uap,
pesawat terbang, dan komputer. Dengan demikian, peradaban manusia zaman
modern sangat berbeda dengan peradaban manusia abad ke 19 sebelumnya.
Perubahan yang cukup signifikan terjadi juga pada bidang musik, yaitu
dengan dibuatnya alat-alat musik yang menggunakan energi listrik atau
biasa disebut alat musik
electric, seperti gitar, bass, dan
keyboard.
Dengan kondisi seperti ini, terjadi perkembangan fungsi musik yang
semakin meluas, bukan saja terbatas pada masalah estetis saja, melainkan
juga pada masalah eksistensinya di tengah masyarakat. Fungsi pokok
musik pada zaman Modern diantaranya:
- Fungsi Pengungkapan Emosional
Setiap manusia pasti memiliki perasaan kagum pada dunia ciptaan
Tuhan,seperti perasaan sedih,rindu, tenang, dan bahagia. Apabila
seseoarang mampu mengolah satu atau beberapa perasaan tadi menjadi
sebuah karya musik,misalnya lagu.Ini berarti bahwa orang tersebut telah
memahami fungsi musik sebagai media pengungkapan emosional.Keadaan ini
harus diikuti oleh arturan-aturan yang mendasari teknik penciptaan
sebuah lagu sehingga tercipta sebuah karya yang memiliki nilai dan makna
yang baik.
- Fungsi Hiburan
Musik diciptakan para komponis dan disampaikan kepada masyarakat
dengan tujuan dapat di apresiasidengan baik serta diharapkan dapat
mendatangkan kepuasan batin bagi penikmatnya.Hal tersebut sangat
dimungkinkan, karena pada dasarnya musikterdiri atas serangkaian
keindahan suara yang di wujudkan oleh rangkaian nada-nada dan ritme yang
harmonis.Selain itu, dapat memberi rasa senang dan bahagia kepada
penikmatnya apabila sesuai dengan seleranya.dengan kata lain,musik dapat
berfungsi sebagai hiburan apabila dapat di apresiasi oleh penikmatnya.
- Fungsi Sosial
Musik sebagai sebuah karya cipta mengandung nilai sosial yang dapat
memberi kontribusi terhadap tatanan hidup masyarakat,baik secara
individu maupun kelompok.Musik dapat menciptakan sebuah profesi yang
mampu mendatangkan penghargaan bagi seseorang,baik secara materi maupun
non materi.Banyaknya terbukti seorang komponis,musisi,arranger atau
produser musik meraih sukses dalam hidupnya berkat musik.selain itu
musik dapat berperan sebagai identitas perorangan, kelompok,tempat,
waktu,bahkan identitas kebudayaan tertentu.
- Fungsi Reaksi Jasmani
Musik mengandung daya rangsang kinestetik (reaksi jasmani) yang dapat
member pengaruh kepada penikmatnya untuk memberi respon, baik secara
aktif maupun pasif. Respon aktif biasanya berupa geraka-gerakan fisik
ataupun peniruan sajian karya musik yang didengarnya.Adapun respon
pasif berwujud penghayatan yang lebih mengutamakan kegiatan mendengarkan
dan memaknai karya musik yang didengarkan secara mendalam.
- Fungsi Komunikasi
Semua jenis kesenian,baik secara fungsional,maupun secara
social,mengandung fungsi komunikasi karena didalm karya cipta seni
tersebut terkandung nila-nilai yang ingin disampaikan oleh penciptanya
kepada masyarakat secara keseluruhan,termasuk didalamnya musik. Malalui
rangkaian nada-nada, ritme, harmoni, dan juga lirik lagu, pencipta
menyampaikan pesan-pesan moral kepada para penikmat musik tentang makna
sesuatu agar dapat di apresiasi dengan baik. Jalinan komunikasi secara
tidak langsung seperti ini, membuktikan bahwa musik mengandung fungsi
komunikasi,yaitu komunikasi antara komponis dengan masyarakat penikmat
musiknya.
- II. Tujuan Pementasan Musik
Salah satu cara agar karya musik dapat di apresiasi oleh masyarakat
adalah dengan cara mementaskannya. Tujuan pementasan musik tersebut
diantaranya sebagai berikut:
- Pementasan Musik Sebagai Hiburan
Pementasan musik sebagai hiburan dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu;
- Hiburan untuk diri sendiri
Sering kita lihat dan kita alami sendiri, pada saat tertentu kita
suka melakan kegiatan bermain musik secara sederhana, missal dengan cara
bersiul, atau bernyanyi untuk di nikmati diri sendiri. Dalam hal ini
unsur keindahan musik tidak terlalu diutamakan karena estetika yang
diperlukan hanya berdasarkan pada selera individu yang melakukannya. Hal
ini disebabkan mengingat tidak semua orang memiliki bakat musik dengan
baik. Namun apabila bersiul atau bernyanyi dengan diiringi oleh alat
musik, maka aturan-aturan bermain musik, seperti tangga nada, ritme,
tempo, dan dinamika harus digunakan sebagaimana mestinya.
Musik sebagai hiburan untuk diri sendiri bertujuan mendatangkan
kesenangan pada diri yang memainkannya atau curahan ekspresi sesaat,
seperti improvisasi saja, dan dinamika secara spontan tanpa direncanakan
terlebih dahulu.
- Hiburan untuk sekelompok orang
Pementasan musik dengan tujuan menghibur sekelompok orang pada
umumnya berkaitan dengan suatu peristiwa tertentu. Misalnya, acara
perayaan hari-hari besar baik kenegaraan maupun keluarga, seperti
perayaan ulang tahun, hari bakti pada berbagai instansi, dan khitanan.
Dalam konteks ini, pementasan musik secara pasti hatus di persiapkan
secara matang karena disamping bertujuan untuk menghibur penonton,
pementasan tersebut harus mengandung pesan tertentu untuk disampaikan
sebagai bahan informasi maupun pendidikan. Dengan demikian ada sebuah
ungkapan bahwa sebuah tontonan hendaknya dapat menjadi sebuah tuntunan.
Artinya, materi pementasan musik yang akan disajikan harus berkualitas
agar dapat memberi pengaruh positif kepada para penontonnya.
- Pementasan Musik Untuk Bisnis
Pementasan musik untuk bisnis bertujuan mencari keuntungan materi
ataupun non materi bagi para pelakunya dan sekaligus menghibur
penontonnya. Kegiatan ini biasanya ditangani oleh orang yang
professional yang tergabung dalam sebuah organisasi yang biasa disebut
Event Organizer (EO).
Proses kegiatannya sering melibatkan para sponsor dari
perusahaan-perusahaan tertentu yang juga mencari keuntungan melalui
kegiatan promosi Produknya. Keuntungan yang diperoleh para artis pelaku
pementasan dan EO yang menyelenggarakannya berupa materi dari hasil
penjualan tiket pementasan tersebut.
Kegiatan pementasan semacam ini semakin sering dilakukan para
professional muda, baik yang berprofesi sebagai artis, pengusaha, maupun
para penyelenggara kegiatan pementasan. Dengan demikian, kegiatan
tersebut menguntungkan semua pihak.
- Pementasan Musik untuk Amal
Hampir sama dengan pementasan musik untuk bisnis,
penyelenggara pentas musik untuk amal juga biasanya dilakukan secara
professional dengan melibatkan berbagai pihak. Namun, yang membedakannya
adalah keuntungan yang diperoleh akan diserahkan kepada pihak tertentu
yang membutuhkan sumbangan dana.
Pementasan musik untuk amal pada umumnya berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa, seperti bencana alam, kelaparan, musibah atau
kejadian lain yang membutuhkan dana bantuan. Keuntungan yang diperoleh
adalah terkumpulnya sejumlah dana untuk disumbangkan. Secara tidak
langsung, kegiatan teraebut dapat membangun rasa simpati masyarakat
kepada para pelaku pementasan. Interaksi sosial semakin terjalin dengan
baik sehingga terbentuk sebuah kebersamaan yang harmonis antara
masyarakat dengan para artis dan para penyelenggara kegiatan tersebut.
- III. Manfaat Musik Dalam Kehiduan Sehari-hari
Seperti kita ketahui bahwa tidak ada satu bidang kegiatan
dalam satu kehidupan yang tidak melibatkan musik, baik dalam pengertian
khusus maupaun musik dalam pengertian umum. Musik dalam pengertian
khusus sangat erat kaitannya dengan kegiatan kita dalam mendatangkan
kesenangan melalui media seni suara.
Kesenangan yang dimaksud bukan hanya bersifat hiburan
saja, tetapi juga berbentuk kepuasan batin yang muncul ketika musik di
jadikan media ekspresi bagi para penciptanya. Sedangkan dalam pengertian
umum, musik sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
bidang-bidang kehidupan lainnya, bahkan sekarang berkembang menjadi
bagian integral dari perkembangan teknologi.
Percepatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu
hadir berdampingan dengan musik, baik sebagai ilustrasi atau bagian
inti dari sebuah produksi hasil teknologi. Teknologi otomotif selalu
menyertakan teknologi audio yang dapat di gunakan untuk mendengarkan
hasil-hasil rekaman musik. Demikian juga dengan teknologi komputer,
didalamnya terdapat program yang memungkinkan penggunanya untuk
mendengarkan, bahkan menciptakan musik. Dengan demikian, tidaklah
mengherankan apabila pada saat ini musik selalu kita jumpai pada
berbagai bidang kehidupan.
Dua manfaat utama musik yang dapat di kemukan sebagai
bukti, bahwa musik sangat berperan penting dalam kehidupan diantaranya
sebagai berikut.
- 1. Manfaat Musik Dalam Perkembangan Kecerdasan Emosional
Pada dasarnya, musik diciptakan manusia sebagai salah
satu media komunikasi yang melibatkan dua pihak secara langsung, yaitu
pencipta dan penikmatnya. Dalam hal ini, musik dapat disejajarkan dengan
bahasa komunikasi sehari-hari sebagai media komunikasi. Perbedaannya
adalah segi teknis penyampaianya. Bahasa percakapan sehari-hari
dilakukan secara bebas dan keterikatan terletak pada bahasa yang telah
di sepakati. Adapun musik selain memiliki keterikatan dengan bahasa
percakapan sehari-hari tetapi juga memiliki keterikatan dengan
aturan-aturan dalam bermusik, seperti tangga nada, ritme, tempo,
dinamika, sastra lagu, teknik produksi suara, dan unsur-unsur lainnya.
Berbagai aspek yang terkandung dalam musik merupakan satu
kesatuan aturan, sehingga musik dapat dijadikan sebagai sebuah media
untuk meningkatkan kecerdasan emosional bagi manusia. Anak-anak sejak
bayi dalam kandungan sudah biasa diperdengarkan hasil karya musik-musik
tertentu, baik vocal maupun instrumental, secara perlahan pembentukan
kecerdasannya akan terbantu. Hal ini disebabkan selain mengandung
nilai-nilai estetis (keindahan), musik juga mengandung nilai-nilai,
seperti;
- a. Nilai Rasionalisasi
Nilai rasionalisasi merupakan musik yang diciptakan berdasarkan pada
kaidah-kidah yang berlaku, baik pada aspek musiknya maupun pada aspek
kemasannya secara keseluruhan. Maksudnya, musik merupakan hasil sebuah
proses penciptaan yang bersifat logis (Logos artinya teratur), mengacu
pada aturan tertentu yang telah mejadi kesepakatan.
Keteraturan dalam menerapkan unsur-unsur musik, seperti nada dan
ritme serta penyusunan lirik dalm bentuk sastra lagu akan melatih
imajinasi seseorang untuk selalu bertindak rasional.
- b. Nilai Responsibility
Nilai responsibility adalah sebuah sikap yang selalu tanggap dalam
menghadapi berbagai masalah. Tidak ada satupun karya musik yang tidak
mengandung tema. Tema-tema inilah yang merupakan cermin dari sikap
tanggap dari seorang pencipta musik terhadap lingkungannya.
Seperti kita ketahui bahwa dari berbagai lagu yang kita ketahui
terkaandung beberapa tema, seperti tema lingkungan hidup, asmara,
kepahlawanan, pemujaan, dan pengharapan.
- c. Nilai Akomodasi
Nilai akomodasi adalah musik dapat juga dijadikan media untuk
menampung aspirasi dari seseorang atau sekelompok orang yang
menghendaki adanya perubahan tentang suatu masalah.
Lagu-lagu perjuangan yang di ciptakan para komponis kita beberapa
tahun yang lalu, banyak mengandung nilai aspirasi dari rakyat negeri
kita yang tertindas pada waktu itu untuk segera memperoleh kemerdekaan
dan hidup sebagai suatu bangsa yang bebas dari penjajahan. Misalnya,
lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Soepratman yang telah resmi
menjadi lagu kebangsaan negeri kita, lagu tersebut berisi tentang
Pernyataan bahwa Indonesia adalah Tanah Air kita yang merdeka. Lirik
lagu tersebut merupakan aspirasi seluruh rakyat Indonesia pada zaman
penjajahan yang di wakili oleh W.R.Soepratman sebagai komponisnya.
- d. Nilai Interaksi
Nilai interaksi artinya didalam musik pun terkandung sebuah interaksi
antara pencipta dan sumber inspirasinya, antara pencipta dan penikmat
musiknya, bahkan antara musik yang satu dengan musik yang lain dalam
kaitannya dengan akulturasi kebudayaan.
Interaksi secara positif dalam membangun kecerdasan emosional, sangat
penting untuk diterapkan sejak usia dini agar memiliki keluwesan dalam
bertindak dan penuh perhitungan dalam mengambil sebuah keputusan.
- Nilai sosio-kultural
Artinya musik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang memiliki
peradaban dan kebudayaan. Musik dapat di jadikan identitas dari suatu
kebudayaan tertentu, musik dapat dijadikan sebagai media untuk
mempererat persaudaraan, dan musik juga dapat dijadikan sebuah profesi
yang mendatangkan kesejahteraan bagi pelakunya.
- f. Nilai Ritual
Musik di katakana mempunyi nilai ritual apabila sebuah karya musik
mengandung nilai-nilai dalam rangka hubungan antara manusia dengan Sang
Penciptanya. Penilaian ini dapat dilihat melalui beberapa aspek yang
terkandung dalam musik, diantaranya dari segi komposisinya, liriknya
(jika berbentuk lagu) dan dari segi teknik penyajiannya.
Dari kenyataan ini terkandung makna analisis terhadap sebuah karya
musik yang sangat baik untuk membiasakan seseorang bersikap analisis
terhadap segala sesuatuyang dikerjakannya
- 2. Musik Sebagai Terapi
Sejak zaman prasejarah, musik telah difungsikan manusia
sebagai terapi, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan manusia.
Keadaan ini sekarang semakin dikembangkan dngan didukung teknologi
digital audio.
Hal ini telah dikembangkan dibeberapa rumah sakit
terutama di beberapa negara-negara maju dengan tujuan memberikan
kenyataan kepada pasien agar mampu mempercepat pemulihan kesehatannya.
Demikian juga di beberapa tempat umum, seperti stasiun kereta api,
terminal, dan tempat-tempat pambelajaran, musik selalu diperdengarkan
dan sudah menjadi bagian dari aktifitas di tempat-tempat tersebut. Hal
tersebut bertujuan memberi kenyaman
sumber : http://smktarunabhakti.net/artikel/detail/3._mengidentifikasi_fungsi_dan_latar_belakang_musik_
0 komentar:
Posting Komentar